Mengenal Hyperautomation dan Konsep Implementasinya
Di tengah perubahan ekonomi yang cepat, organisasi dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari penyesuaian model bisnis yang berubah hingga meningkatkan efisiensi operasional untuk tetap kompetitif.
CIO yang berpikiran maju memahami bahwa teknologi dapat menjadi pendorong utama dalam mengatasi tantangan tersebut.
Salah satu teknologi di era digitalisasi proses bisnis yaitu Hyperautomation sebagai tenaga kerja digital.
Apa itu Hyperautomation?
Hyperautomation adalah otomatisasi proses bisnis menggunakan teknologi AI, Robotic Process Automation (RPA), dan Machine Learning yang memungkinkan industri beroperasi dengan gesit. Seperti dikutip dari Jurnal Ilmiah oleh Sensors International.
Dalam hal ini, Hyperautomation membuat bisnis lebih efisien dan mendukung karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang lebih strategis.
Hyperautomation tidak hanya mendorong efisiensi tetapi juga memungkinkan bisnis memiliki keunggulan kompetitif untuk bersaing di pasar.
Dengan menggabungkan AI, RPA dan Machine Learning. Sistem tersebut dapat menangani pekerjaan yang kompleks dan repetitif secara efisien.
Sebagai contoh, organisasi dapat mengotomatiskan proses account payable, pengelolaan data, analisis prediktif, dan interaksi dengan pelanggan hingga entri data otomatis.
Tentu saja, untuk memaksimalkan manfaat dari otomatisasi proses bisnis end-to-end secara menyeluruh. Organisasi harus memahami konsep dan teknologi yang terlibat dalam Hyperautomation.
Konsep Hyperautomation dalam Proses Bisnis
Seperti yang sudah dijelaskan, Hyperautomation merupakan gabungan berbagai konsep dan teknologi untuk mengotomatiskan proses bisnis end-to-end secara menyeluruh.
Dengan memahami konsep yang terlibat dalam Hyperautomation, organisasi dapat merancang dan menerapkan solusi yang efektif untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meraih keunggulan kompetitif.
Berikut adalah gambaran tentang konsep yang terlibat dalam Hyperautomation:
Otomatisasi Proses Bisnis
Konsep dasar dalam Hyperautomation yang mengacu pada upaya mengotomatiskan berbagai tugas dan proses yang terjadi dalam lingkungan bisnis.
Dalam hal ini, mencakup identifikasi, analisis, dan implementasi teknologi untuk mengotomatisasi pekerjaan rutin dan berulang, baik yang dilakukan oleh manusia maupun sistem.
Sejalan dengan itu, organisasi dapat mengurangi waktu dan biaya, meningkatkan akurasi, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Integrasi Sistem
Mengintegrasikan berbagai sistem, aplikasi, dan platform yang berbeda dalam sebuah organisasi.
Untuk satu tujuan, menciptakan aliran data yang lancar dan berkelanjutan antara berbagai sistem yang beroperasi di seluruh perusahaan.
Integrasi ini memungkinkan data untuk mengalir bebas antara sistem-sistem yang terlibat, memastikan bahwa informasi yang diperlukan tersedia ketika dibutuhkan.
Analisis Data
Analisis data merupakan komponen kunci dalam Hyperautomation. Dengan memanfaatkan data yang dihasilkan oleh berbagai sistem, organisasi dapat mendapatkan wawasan berharga yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan operasi mereka, mengidentifikasi peluang baru, dan mengatasi tantangan yang muncul.
Skalabilitas
Skalabilitas dalam konteks Hyperautomation mengacu pada kemampuan solusi otomatisasi untuk beradaptasi seiring dengan pertumbuhan dan perubahan organisasi.
Dalam hal ini mencakup kemampuan untuk menangani volume data yang meningkat, kompleksitas operasional yang lebih besar, dan kebutuhan untuk memperluas cakupan otomatisasi ke berbagai area atau departemen dalam organisasi.
Skalabilitas menjadi kritis karena lingkungan bisnis yang terus berubah dan berkembang.
Misalnya, organisasi seringkali dihadapkan pada tuntutan untuk memperluas otomatisasi mereka seiring dengan pertumbuhan bisnis.
Skalabilitas memastikan bahwa solusi otomatisasi dapat tumbuh dan berkembang seiring waktu tanpa mengalami penurunan kinerja.
Kesimpulan
Dengan memahami konsep dan teknologi yang terlibat dalam Hyperautomation, organisasi dapat merancang dan menerapkan solusi yang efektif untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meraih keunggulan kompetitif.
Tentu saja, Bisnis yang mampu mengadopsinya dengan baik akan memiliki keuntungan yang signifikan dalam pasar yang kompetitif.