Bagaimana Insurance Claims Automation Mempercepat Proses Klaim?
Pengolahan klaim asuransi kesehatan (insurance claims) adalah proses yang sangat penting dalam sistem reimbursement (penggantian biaya) di industri kesehatan.
Berbagai jenis formulir standar yang digunakan oleh penyedia layanan kesehatan untuk mengajukan klaim ke perusahaan asuransi, harus diproses dengan efisien untuk memastikan bahwa penyedia layanan kesehatan mendapatkan pembayaran yang tepat waktu dan sesuai dengan jasa yang telah mereka berikan.
Umumnya, pengolahan klaim secara manual melibatkan pengisian formulir kertas secara fisik dan kemudian mengirimkannya ke perusahaan asuransi untuk diproses.
Ditambah dengan, proses ini bisa sangat memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan manusia, seperti kesalahan penulisan dalam memasukkan informasi penting.
Dalam beberapa tahun terakhir, penyedia layanan kesehatan telah mulai menggunakan teknologi, termasuk perangkat lunak, untuk mengotomatiskan proses klaim asuransi kesehatan.
Salah satu jenis perangkat lunak yang umum digunakan dalam proses klaim asuransi kesehatan yaitu teknologi OCR AI untuk Insurance Claims Automation.
Dalam situasi ini, teknologi OCR AI dapat mengekstrak bidang data (Field) seperti informasi pasien, informasi penyedia layanan kesehatan, kode diagnosis dan perawatan, dan detail relevan lainnya dengan cepat dan akurat.
Sejalan dengan itu, teknologi ini juga dapat menghilangkan kebutuhan entri data manual, yang secara signifikan mengurangi waktu pemrosesan dan kesalahan input data akibat human error.
Ekstraksi Data Menggunakan Insurance Claims Automation untuk Efisiensi
Perusahaan asuransi secara rutin memproses berbagai dokumen untuk mengekstraksi data yang diperlukan dalam penilaian risiko dan pengelolaan klaim.
Dokumen-dokumen ini penting dalam menentukan cakupan asuransi yang tepat dan memastikan proses klaim berjalan lancar.
Berikut adalah beberapa dokumen utama yang biasanya digunakan:
1. Formulir Klaim (Claim forms)
Formulir klaim adalah dokumen standar yang digunakan untuk melaporkan kejadian atau kerugian yang ingin diklaim.
Informasi yang biasanya diminta dalam formulir klaim mencakup tanggal dan waktu kejadian, lokasi kejadian, deskripsi detail insiden atau kerugian, serta informasi kontak saksi jika ada.
Dengan menyediakan informasi yang lengkap dan akurat, perusahaan asuransi dapat melakukan penilaian yang tepat terhadap klaim tersebut.
2. Insurance Applications
Insurance Applications (aplikasi asuransi) merupakan dokumen awal yang diisi oleh individu saat mencari perlindungan asuransi.
Tujuan utama dari aplikasi asuransi adalah untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menilai risiko yang terkait dengan calon tertanggung.
Dalam hal ini, data insurance applications membantu perusahaan asuransi dalam menentukan premi yang sesuai dan apakah permohonan asuransi akan diterima atau ditolak.
Aplikasi asuransi juga membantu perusahaan asuransi dalam mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mempengaruhi keputusan penerbitan polis.
3. Dokumen Polis Asuransi
Dokumen Polis Asuransi merinci apa saja yang dicakup oleh polis, pengecualian, serta prosedur yang harus diikuti dalam mengajukan klaim.
Dengan memahami isi dokumen polis, pemegang polis dapat mengetahui hak dan kewajiban mereka.
Oleh karena itu, dokumen ini juga menjadi acuan utama dalam menyelesaikan sengketa antara perusahaan asuransi dan pemegang polis.
4. Medical Records (Catatan Medis)
Dalam asuransi kesehatan dan jiwa, catatan medis (medical records) memainkan peran penting dalam proses penjaminan dan penilaian klaim.
Medical Records ini membantu perusahaan asuransi memahami riwayat kesehatan calon tertanggung dan menentukan risiko yang mungkin terjadi di masa depan.
Sejalan dengan itu, medical records memainkan peran penting dalam menyediakan bukti riwayat medis yang digunakan dalam proses penjaminan asuransi (underwriting) dan penilaian klaim (claims assessment).
5. Kartu Identitas
Perusahaan asuransi sering meminta dokumen-dokumen identitas untuk verifikasi identitas memastikan bahwa pemohon adalah orang yang sah dan memiliki hak untuk mengajukan polis atau klaim asuransi.
Contoh umum dari bukti identitas meliputi KTP, SIM, Paspor, akta kelahiran, dan kartu jaminan sosial.
Sejalan dengan itu, perusahaan asuransi dapat mengintegrasikan teknologi OCR KTP untuk verifikasi identitas dalam sistem dan meningkatkan efisiensi pemrosesan insurance claims.
Manfaat Insurance Claims Automation Pada Alur Kerja Operasional Klaim
Insurance Claims Automation dapat membantu alur kerja di seluruh operasi klaim, mulai dari pemrosesan, investigasi, manajemen klaim, hingga pengalaman pelanggan.
Tentu saja, teknologi ini berperan penting dalam meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan mempercepat penyelesaian klaim.
Selanjutnya, kita akan membahas bagaimana otomatisasi klaim mengubah setiap tahap proses klaim secara signifikan.
1. Pemrosesan Klaim
Pemrosesan klaim tradisional melibatkan banyak langkah manual yang memakan waktu, seperti penginputan data, verifikasi dokumen, dan analisis risiko. Setiap klaim harus melalui serangkaian pemeriksaan sebelum bisa disetujui atau ditolak.
Bagaimanapun juga, proses ini sering kali memerlukan interaksi bolak-balik antara agen asuransi, penyesuai, dan pelanggan, yang dapat memperpanjang waktu penyelesaian.
Dengan Robotic Process Automation, seluruh proses klaim dapat disederhanakan dan diotomatisasi.
Dalam hal ini, RPA menjadi solusi efisiensi bisnis karena dapat memproses klaim dari awal hingga akhir, mulai dari menerima pemberitahuan klaim, memverifikasi informasi, hingga menyelesaikan pembayaran.
Karena RPA bekerja dengan cepat dan tanpa kesalahan, waktu pemrosesan klaim dapat dikurangi secara signifikan.
Misalnya, jika sebelumnya sebuah klaim membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk diproses, dengan RPA, klaim tersebut dapat diselesaikan dalam hitungan jam atau bahkan menit.
Setidaknya, otomatisasi ini memungkinkan pelanggan menerima klaim mereka lebih cepat, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan asuransi.
2. Investigasi Klaim
Investigasi klaim seringkali menjadi tahapan yang paling memakan waktu dalam proses klaim asuransi.
Tentu saja, setiap klaim harus diperiksa untuk menilai tingkat risiko dan validitasnya.
Berkat otomatisasi, klaim yang dianggap memiliki risiko rendah dapat diproses secara otomatis, sementara klaim dengan risiko sedang hingga tinggi dapat ditandai untuk investigasi lebih lanjut.
Dengan ketentuan, mempercepat proses investigasi dan memungkinkan tim klaim untuk fokus pada kasus-kasus yang memerlukan perhatian lebih.
Dengan demikian, perusahaan asuransi dapat mengelola risiko dengan lebih baik dan memberikan keputusan yang lebih tepat kepada pelanggan.
3. Manajemen Klaim
Pengambilan keputusan dalam manajemen klaim menjadi lebih mudah dengan bantuan otomatisasi.
Dengan cara yang sama, data real-time dan dokumentasi yang andal dapat diakses melalui sistem terpusat, sehingga tim manajemen klaim dapat mengawasi seluruh proses secara lebih efisien.
Dengan teknologi seperti otomatisasi proses robotik (RPA) dan kecerdasan buatan (AI), audit klaim juga dapat dilakukan secara lebih cepat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam kasus lain, otomatisasi ini tidak hanya membantu perusahaan asuransi memenuhi persyaratan kepatuhan, tetapi juga memastikan bahwa setiap klaim diproses dengan cara yang efisien dan transparan.
Selain itu, penggunaan AI dalam manajemen klaim memungkinkan analisis data yang lebih mendalam, yang dapat membantu perusahaan mengidentifikasi pola atau tren yang sebelumnya tidak terlihat.
4. Pengalaman Pelanggan
Pengalaman pelanggan merupakan salah satu aspek penting dalam industri asuransi, dan otomatisasi proses klaim membawa dampak positif yang signifikan.
Dengan waktu pemrosesan klaim yang lebih singkat, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk menerima klaim mereka.
Selain itu, berkurangnya interaksi bolak-balik untuk memverifikasi informasi juga meningkatkan kepuasan pelanggan.
Otomatisasi meningkatkan akurasi data secara keseluruhan, yang berarti bahwa kemungkinan kesalahan manusia dalam pemrosesan klaim dapat diminimalisasi.
Dengan demikian, pelanggan mendapatkan pengalaman yang lebih lancar, tanpa hambatan administratif yang seringkali membuat frustasi.
Integrasi Teknologi OCR AI dalam Insurance Claims Automation
Volume klaim yang besar, kerumitan data, dan kebutuhan untuk memastikan keaslian dokumen menjadikan proses ini seringkali lambat dan rentan terhadap kesalahan.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan asuransi dapat mengintegrasikan teknologi OCR AI dalam sistem mereka.
Sejalan dengan itu, solusi Insurance Claims Automation dapat menghilangkan proses manual yang rentan terhadap kesalahan.
Bahkan organisasi yang terdepan dalam industri asuransi, 35% lebih menggunakan solusi Insurance Claims Automation dibandingkan dengan rata-rata industri. Seperti dikutip dari Aberdeen.com.
Implementasi OCR AI dalam sistem asuransi melibatkan beberapa langkah penting:
1. Pemilihan Teknologi yang Tepat
Perusahaan asuransi perlu memilih solusi OCR AI yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Secara khusus, termasuk mempertimbangkan kemampuan teknologi dalam mengenali berbagai jenis dokumen, tingkat akurasi, dan kemudahan integrasi dengan sistem yang ada.
2. Integrasi dengan Sistem yang Ada
Teknologi OCR AI harus diintegrasikan dengan sistem manajemen klaim yang ada. Lebih jauh, memungkinkan proses pemrosesan klaim berjalan lancar dan data yang diekstrak dapat diakses oleh berbagai departemen yang memerlukan.
Pelatihan dan Pengembangan: Staf perusahaan asuransi perlu dilatih untuk menggunakan teknologi baru ini.
Secara umum, pelatihan harus mencakup cara mengoperasikan sistem OCR AI, mengatasi masalah teknis, dan memaksimalkan manfaat dari teknologi ini.
3. Pengawasan dan Penyesuaian
Setelah implementasi, penting untuk terus mengawasi kinerja sistem OCR AI dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Untuk memastikan, bahwa teknologi terus beroperasi dengan efisiensi maksimal dan memenuhi kebutuhan perusahaan.